Friday, May 11, 2007

Mimpi buruk set up sequence (2)

Unjuk rasa-unjuk rasa dan unjuk rasa... tayangan apa ini?

Saya coba cari jalan lain. Kasus PHK besar yang pernah terjadi di Indonesia salah satunya menimpa PTDI. Lalu saya pun menghubungi pihak serikat pekerja PTDI. Pak Sidharta sangat antusias membantu. Bahkan dia mengusulkan untuk meliput sarjana nuklir jualan es krim. Wah ini boleh juga nih buat segmen 3. Tidak lama saya terima sms dari Edwin, "Lihat Kompas, ada data lengkap soal buruh.". Saya lihat dan di dalam rubrik teropong terpampang artikel "Sarjana Nuklir Jualan Es Krim.". Hahaha, keduluan dah.

Selain itu saya juga mengunjungi mailing list eks karyawan PTDI. Saya posting permintaan footage kegiatan eks karyawan PTDI yang saat ini bekerja di luar negeri. Berikut posting saya:

Kepada Yth,
Eks Karyawan PTDI

Saya Bhayu Sugarda, Produser Astro Awani, saluran berita Indonesia
di televisi satelit berlanggananan Astro. Kami sedang membuat
laporan tentang permasalahan buruh di Indonesia, menjelang hari
buruh 1 Mei mendatang.

Salah satu peristiwa pemutusan hubungan kerja yang mengakibatkan
ribuan orang kehilangan pekerjaan di Indonesia adalah kasus PTDI -
IPTN. Kami berniat membuat laporan mengenai nasib eks karyawan PTDI
saat ini. Sebagian besar kini bekerja di luar negeri sesuai dengan
kompetensi masing-masing. Sementara lainnya berusaha untuk tetap
hidup dengan membuka usaha atau lainnya.

Kami mengharapkan kesediaan anggota milis ini, untuk berbagi cerita
dan pengalaman mereka sampai akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan di
luar negeri. Kami juga berharap bisa mendapatkan video footage, bagi
yang memiliki handycam digital, tentang kehidupan mereka di luar
negeri sekaligus menjawab pertanyaan yang kami kirimkan melalui
email.

Untuk keterangan lebih lanjut, bisa menghubungi saya di email:
bhayu_sugarda@... atau hp: 0815 138 41162. Jika ada
pertanyaan yang bersifat lebih umum, akan saya jawab melalui mailing
list ini.

Atas perhatiannya, saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Bhayu Sugarda
Produser Astro Awani

Jawaban konkrit baru muncul tanggal 8 mei 2007 dari anggota milis ini. Berikut jawabannya:

Pasca GEBYAR PHK!!!

Saya merasa bersyukur ternyata masih ada perhatian
dari kalangan umum ttg nasib Eks-PTDI.
Kalau boleh usul justru yg sangat perlu dipublikasikan
adalah kawan2 kita yang sampe sekarang belum dapat
kerjaan tetap, mungkin masih ribuan yang nasibnya
terkatung2 karena "GEBYAR PHK" di PT Dirgantara
Indonesia. Karena apapun alasannya tanpa perencanaan
dan pertimbangan yang sangat matang PHK selalu
merugikan karyawan yang notabene sedikit sekali dari
kalangan kita yang punya jiwa enterpreneur.Saya jadi
ingat ketika kita dikumpulin di GPM lt 6. disitu
dipresentasikan kalo setelah "GEBYAR PHK" kita akan
disalurkan di perusahaan2
(minyak,PLN,Semen,tekstil,Airliner2... maaf saya lupa
mungkin sangking banyaknya yg disebutwaktu itu).
INTINYA dari tulisan saya ini sekarang yang Eks-PTDI
yang kebetulan sekarang bekerja di luar negeri kita
anggap sebagai nasib/keberuntungan yang telah memihak.
saya pribadi khawatir kalo yg kerja diluar negeri itu
dianggap kesuksesan lalu diekspose mungkin bisa jadi
akan dijadikan "CONTOH YANG KURANG BAIK" bagi
perusahaan2 di Indonesia untuk mengadakan "GEBYAR PHK"
di tempatnya masing2.dengan alasan toh orang PTDI
setelah PHK banyak yg sukses???
saya kira mungkin tidak lebih dari 5% yang sekarang
kerja di LN,Please 95% itulah yang harus di
publikasikan.

Terimakasih.

Suismadi
Yang lagi ngadu nasib di BOEING.

Ouch...Yuk mari kita telaah lagi...hehehehe. Kesimpul;annya semua perlu kesabaran dan ketekunan untuk mendapatkan apa yang kita harapkan. Tapi Amrul dapet wawancara dengan keluarga eks karyawan PTDI yang lagi tugas ke luar negeri PLUS petani jamur - beda dengan sarjana nuklir dan lebih berbobot kalo menurutku sih, hehehe.

Tapi kemudian Pak Iwan (Editor) mengusulkan liputan soal seorang peneliti yang diabaikan pemerintah kesejahteraannya. Saya terima ide ini untuk segmen 3 murni karena alasan keragaman gambar dan setting. Saya minta tim liputan mengambil gambar saat dia melakukan penelitian di laboratorium. Tapi kemudian saya membaca artikel tentang bagaimana manusia Indonesia diperlakukan seperti alat produksi dan bukan aset. Ini saya jadikan benang merah di segmen 3.

Sementara masalah status kontrak yang sangat merugikan buruh diwakili cerita karyawan PT Koryo. PHK tanpa pesangon diwakili dengan cerita buruh pabrik Dong Joe dan Spotec. Benang merah di segmen 1 adalah kondisi perburuhan Indonesia yang masih memiliki banyak masalah (menempatkan permasalahan pada situasi saat ini).

Sedangkan Segmen 2, saya menggunakan benang merah, kesadaran buruh. Ini saya sampaikan melalui cerita mantan karyawan Bank Pemerintah yang di-PHK, supir angkot yang bukan buruh tapi merasa buruh juga karena merasa tertindas juga DAN buruh migran berikut permasalahannya.

Semua berjalan sesuai rencana saat hari-H (1 Mei) hanya sedikit miskomunikasi dengan Otto. Belakangan baru kita mendapatkan footage kedatangan jenazah tki dari migrant care berikut foto-fotonya. Gambar bagus saat kedatangan tki sangat membantu menghidupkan tayangan.

Solusi: Mimpi buruk kumpulan set up sequence monoton bisa dihindari berkat keragaman "setting". Artinya tidak hanya di rumah. Keragaman setting ini meliputi tempat penampungan tki - pabrik yang ditinggalkan - laboratorium bioteknologi - pembibitan jamur - terminal angkot (persiapan rombongan supit angkot ikut unjuk rasa).

No comments: