Monday, January 24, 2011

KONSEPTUALISASI PROGRAM INTERNET TV

Platform : Situs internet TV
Rasio ukuran layar : 16:9
Format : Live streaming dan Video On Demand
Durasi : 30 menit dan 2 menit

Konten dari iNTERNET TV jelas merupakan materi audio visual. Konsep dasar INTERNET TV yang baru adalah internet tv sebagai platform. Apa bedanya internet TV dengan tayangan televisi bebas bayar dan televisi berbayar? Tidak ada bedanya. Karena internet TV adalah tayangan televisi yang ditayangkan menggunakan saluran jaringan internet. Di Indonesia saat ini sudah banyak situs yang menawarkan layanan tv internet. Sejumlah situs tv streaming Indonesia antara lain adalah www.mivo.tv, www.indoweb.tv dan www.jakartacityview.com.

Tak bisa dipungkiri tv internet memiliki keterbatasan yaitu ketergantungannya terhadap jaringan internet. Semakin kuat jaringannya, pengunjung situs semakin bisa menikmati tv internet. Jika jaringan yang digunakan bukan jaringan pita lebar atau broadband tentunya kelancaran tayangan untuk disaksikan pengunjung situs akan terganggu. Pengalaman atau ‘experience’ dari pengunjung situs saat menonton tv streaming menjadi seperti ‘stop’ and ‘go’.



Diagram 1: TV Streaming – Mivo TV

Itulah tantangan sekaligus keunggulan yang diharapkan bisa tercapai untuk INTERNET TV. Sehingga target audiens dari INTERNET TV adalah bukan pengguna broadband melainkan pengguna internet dengan layanan di bawah layanan broadband. Pemikirannya adalah semakin tayangan INTERNET TV bisa dinikmati tanpa menggunakan jaringan broadband semakin luas penontonnya.

Namun, INTERNET TV tidak hanya menawarkan internet tv. INTERNET TV juga menawarkan dua fitur utama lainnya, yaitu Video On Demand dan Multi Media. Prinsipnya adalah konten internet tv usai ditayangkan akan di-archive atau disimpan tapi bisa disaksikan kembali kapan saja dalam fitur Archive Show dan bagian tertentu dari program akan dicacah untuk menjadi konten video yang bisa dinikmati secara terpisah. Konten video ‘pecahan’ itu akan menjadi konten Video On Demand.



Diagram 2: Archive Show – NDTV (New Delvi Television)

Fitur Video On Demand pada intinya adalah katalog video yang bisa di-akses pengunjung situs. Pengunjung bisa dengan aktif memilih tayangan apa yang diinginkannya, sehingga fitur ini bertolak belakang dengan internet tv (tv streaming) yang cenderung dinikmati secara pasif oleh pengunjung. Tapi konten Video On Demand memiliki kendala yang sama dengan internet tv, yaitu keterbatasan kemampuan jaringan internet.



Diagram 3: Video On Demand – MSN videos

Situs Video On Demand yang paling banyak diakses pengunjung situs internet antara lain You Tube, Zulu dan MSN video. Karakteristik dari situs Video On Demand ini adalah pengunjung situs bisa menikmati konten video secara ‘online’ dan ‘ofline’. Artinya jika konten video dinikmati saat terhubung dengan internet maka konten video itu dinikmati secara ‘online’. Sedangkan jika konten video dinikmati pasca proses unduh, maka konten video itu dinikmati secara ‘offline’. Netflix adalah salah satu situs yang menawarkan konten video secara ‘offline’.

Keduanya merupakan bentuk yang inferior dibanding televisi dalam hal kepuasan menikmatinya karena penonton terhambat saat menikmatinya. Konten video ‘online’ berjalan tersendat-sendat ketika terhubung dengan jaringan internet bukan broadband. Sedangkan konten ‘offlline’ harus unduh atau ‘download’ selama beberapa menit sebelum bisa dinikmati.

Untuk mengatasi hambatan itu, jalan keluarnya adalah membuat proses menunggu (baik karena tersendat maupun karena perlu waktu mengunduh) harus dibuat senyaman mungkin. Caranya dengan membatasi durasi konten audio visual Video On Demand. Melalui proses uji coba pada situs portal video berita www.astroawani.co.id maka disimpulkan durasi ideal untuk konten Video On Demand adalah 2 menit. Alasannya karena paket berita minimal berdurasi 1 menit lebih. Durasi 2 menit dipilih agar bisa lebih leluasa dalam mengeksplorasi gambar dan cerita, tapi juga sekaligus bisa membuat penonton nyaman dalam menontonnya. Selain itu, durasi 2 menit dianggap ideal karena proses loading gambar akan ‘terlihat’ cukup cepat di layar sehingga tidak menguji kesabaran penonton.



Note: Keterkaitan durasi yang lebih pendek sehingga proses loading lebih mudah belum sepenuhnya terbukti karena sebenarnya kondisi jaringan broadband memiliki pengaruh sama baik terhadap konten berdurasi pendek atau panjang. Pemahamannya adalah jika jaringan broadband dalam kondisi padat, tingkat kenyamanan penonton menyaksikan live streaming tetap akan sama terhadap konten berdurasi 2 atau 30 menit.

Terlepas dari durasi konten Video On Demand maksimal 2 menit, proses produksi harus didasari program televisi dengan kelipatan 30 menit terlebih dahulu sebelum dipecah menjadi konten audio visual berdurasi lebih pendek. Karena konten awalnya akan ditayangkan di internet tv sebelum dipecah menjadi konten Video On Demand.



Diagram 5 menjelaskan bahwa program televisi berdurasi 30 menit dibuat sebagai konten yang potensial untuk platform televisi bebas bayar, televisi berbayar dan internet tv. Tapi untuk saat ini platform televisi bebas bayar dan televisi berbayar bukanlah prioritas INTERNET TV. Sehingga saat ini program televisi dibuat untuk memasok konten untuk internet tv melalui tayangan live streaming.

Program itu lalu dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau pendek durasinya untuk memasok konten Video On Demand baik ‘online’ maupun ‘offline’. Pemecahan program dilakukan berdasarkan unsur atau elemen yang terkandung dalam program itu. Elemen-elemen yang menjadi bagian dari program televisi pada dasarnya baku.

No comments: