Tuesday, January 25, 2011

THE ESSENCE OF VIDEO ON DEMAND

'Video on demand' pada dasarnya adalah menyaksikan video yang diminati atau 'on demand'. Teknologi untuk layanan VoD – Video on Demand sebenarnya telah tersedia sejak lama dengan adanya layanan Youtube misalnya.yang termasuk layanan VoD tertua sejauh ini. Tapi konten yang sifatnya diminati belum bisa disediakan Youtube. Beberapa faktor penyebabnya adalah sulitnya akses mendapatkan konten video yang diminati, seperti misalnya film box office, dan keterbatasan teknologinya waktu itu terkait buffering time misalnya. Namun, belakangan ini konten VoD mulai mengejar ketinggalannya melalui layanan seperti Tivo, Netflix, Amazon on Demand and Apple TV karena mereka menawarkan layanan VoD berikut konten video yang memang 'on demand'.

Dengan demikian akan sangat salah jika memberikan konten video yang sifatnya tidak diminati atau dicari alias 'on demand' dalam sebuah paket layanan VoD. First Media memiliki teknologi untuk memberikan layanan Vod yang baik melalui jaringan internet pita besarnya (broadband). Sehingga memungkinkan penikmat VoD untuk menyaksikan video yang sifatnya 'on demand' atau premium melalui layar monitor komputer mereka. Teknologi yang tersedia saat ini bahkan memungkinkan konten VoD dinikmati melalui televisi multimedia misalnya. Sejauh ini yang sudah menyediakan televisi jenis ini adalah LG dan Panasonic. Sayang, saat ini kemampuan orang untuk membeli televisi multimedia yang pada umumnya juga memiliki spesifikasi HD masih terbatas.

Wimax di lain pihak memberikan layanan yang berbeda karena memungkinkan penonton menyaksikan konten video dalam perjalanan. Alat yang dipakai untuk menyaksikan video secara 'mobile' antara lain adalah smart phone dan atau media tablet seperti Ipad, samsung galaxy atau Archos. Media tablet lebih 'user friendly' karena ukuran layarnya sehingga memungkinkan untuk menyaksikan video film box office yang berdurasi satu setengah hingga dua jam tanpa menyebabkan kelelahan pada mata. Sedangkan smart phone memiliki ukuran layar video yang tidak layak digunakan menonton video terlalu lama. Sehingga sebaiknya VoD yang ditawarkan untuk layanan mobile devices memiliki durasi yang pendek. Salah satu praktisi mobile content dalam sebuah diskusi di jaringan professional linkedin.com bahkan berani menyimpulkan bahwa video yang dinikmati di mobile devices adalah video untuk mengusir kebosanan dan kesendirian.

Tapi sekali lagi VoD secara mendasar haruslah berisi konten yang sifatnya premium, berapa pun durasinya. Tentunya konten video yang sifatnya premium akan mengeluarkan biaya produksi mahal. Karena itu dalam pembuatannya harus menjadi bahan pertimbangan bahwa video juga dibuat untuk tayangan setengah hingga satu jam di layar televisi sesungguhnya – khususnya televisi berbayar. Mengapa harus televisi berbayar? Sebab captive viewers-nya dari kalangan yang sama – menengah ke atas – sehingga kebutuhan informasinya tidak jauh berbeda.

Lalu informasi atau konten seperti apa yang dibutuhkan pelanggan televisi berbayar? Bagaimana kita bisa unggul dari penyelia konten televisi berbayar lainnya?

--- CONTENT maybe the king...among elements that make up for media

--- But among competing contents ARCHIVE is the king

Frase pertama adalah 'mantra' yang diusung desainer web di masa pra dot.com. Dalam beberapa hal frase itu masih berlaku saat ini. Tapi di antara para penyelia konten...semakin 'lengkap' sebuah konten maka semakin unggul dia dari penyelia konten lainnya. Ini bisa dilihat dari review tentang Apple TV misalnya di sejumlah referensi majalah/website teknologi. Salah satu keluhan yang muncul adalah keterbatasan konten yang tersedia di Apple TV jika dibandingkan Tivo atau Netflix misalnya. Beberapa tayangan seperti serial 'House' tidak tersedia di Apple TV sehingga dianggap mengecewakan.

Sehingga, berikut rekomendasi saya terkait rancangan web. Kategori dibagi layaknya sebuah 'video library' dibanding 'rubrik' di media cetak, seperti berikut ini:

 Animals (wildlife, pets, zoos)
 Nature (forest, rivers, mountains)
 Cultures (west, east, etc.)
 Places (monument, landscapes, historical)
 People (artists, magicians, jobs)
 Culinary/Food (cooks, foods, delicacies)
 Sport (traditional, extreme, hobbies)
 News
 Documentary
 Tutorials
 Entertainment
 Stock Shots
 Video Greetings

Tagline untuk penikmat VoD - “Visons to Empower You”.

Tagline untuk calon pembeli konten premium - “Great Content Starts Here.”

Perlu dijelaskan bahwa di kategori 'animals' akan berisi konten video binatang yang nantinya bisa dirangkai dan diramu kembali menjadi program penuh setengah jam misalnya. Tentu sebagian besar produk yang muncul adalah untuk program anak-anak misalnya. Konten dari 'nature' akan lebih kepada program travel misalnya. 'Culture' lebih kepada tentang kebudayaan sehingga produk turunannya lebih kepada program travel. Sedangkan 'Places' bisa menjadi program sejarah misalnya terutama terkait tempat-tempat bersejarah. 'People' bisa menjadi program pendidikan atau biografi. Sementara 'culinary' atau 'sport' bisa menjadi program yang sifatnya lebih spesifik seperti program masak memasak atau olahraga.

News, documentary, tutorials, entertainment, stock shots dan video greetings adalah layanan premium yang akan dijual ke penyelia konten lain atau penikmat VoD yang berminat. Turunan produknya bisa berupa news wire, full program 13 episode, dvd retail bahkan stock shot untuk film atau lainnya.

Akan sangat bagus bila ada bagian khusus untuk pembelian video lengkap 13 episode. Proses pembayarannya bisa beragam, misalnya kartu kredit atau atm misalnya. Penentuan harganya mungkin bisa juga diperlakukan layaknya RBT. Eceran tapi banyak. Alternatif penetapan harga lain adalah harga retail untuk low-resolution dan harga premium untuk high resolution HD.

No comments: