Tuesday, July 8, 2008

LIVE REPORTING


Usulan:

1. selalu bikin pointers dari apa yang akan disampaikan. tulis pointer itu dalam kertas yang mudah dibuang. jika tiga pointers (untuk tiga pertanyaan live) - siapkan tiga kertas yang mudah dibuang. pada saat live, setiap selesai menjawab satu pertanyaan, buanglah kertas itu ke tanah. intinya adalah selalu gunakan pointers - jangan pernah membaca apa yang ingin disampaikan ke pemirsa. kamera kadang menyeramkan memang - karena itu coba bayangkan kamera sebagai pacar tersayang...loe taulah itu Ris, PJTV punya...hehehe. Jadi bayangkan diri loe sedang bercerita kepada pacar loe tersayang. karena dengan begitu otomatis bahasa yang digunakan adalah bahasa tutur..dan itu tidak bisa dicapai jika contekan live yang loe pake bukan dalam bentuk pointers.

bagaimana membuat pointers?

kalo mau di-breakdown:
- bisa buat skrip-nya dulu. kurang lebih seperti halnya skrip berita televisi, buat kalimat yang pendek sehingga alurnya mudah di-ingat.
- terjemahkan skrip loe itu menjadi pointers. gunakan kata-kata yang menjadi penentu alur, sebagai pointers loe.

contoh:

(LEAD)
D–P–R HARI INI/ MENGGELAR SIDANG PARIPURNA UNTUK MEMBAHAS AKAN MENGAJUKAN HAK INTERPELASI ATAU HAK ANGKET TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH MENAIKAN HARGA B–B–M// SIDANG DIGELAR SETELAH 39 ANGGOTA D–P–R/ MENANDATANGANI USULAN HAK INTERPELASI/// NAMUN SEBELUMNYA/ MAYORITAS ANGGOTA DEWAN TELAH MENGAJUKAN HAK ANGKET//
(ROLL VO)
HINGGA SELASA SIANG/ D–P–R BELUM MEMUTUSKAN AKAN MENGAJUKAN HAK INTERPELASI ATAU ANGKET// BEBERAPA ANGGOTA DEWAN MENUDING USULAN INTERPELASI DIMUNCULKAN/ UNTUK MEREDAM WACANA HAK ANGKET// KECURIGAAN MUNCUL/ KARENA PENGAJUAN INTERPELASI MUNCUL SAAT KEPUTUSAN ATAS USULAN HAK ANGKET BELUM TUNTAS DIBAHAS// (end)

pointersnya kurang lebih seperti ini:

POINTER:

- SIDANG PARIPURNA
- HAK ANGKET ATAU INTERPELASI?
- 39 SETUJU INTERPELASI
- INTERPELASI UNTUK REDAM ANGKET

2. pointers itu coba loe ingat-ingat urut2annya. karena khan kalo bisa jangan turun-turun itu matanya ke kertas bukan. tapi kalo kepepet yah terpaksa khan, jadi tetep pointers harus di tangan.

3. latihan dulu sebelum live. 'play out' urut-urutan yang sudah loe susun di dalam kepala. hapalkan urut-urutannya itu - jangan kata-katanya. lalu cari cengkok atau bahasa bertutur yang enak sesuai dengan bahasa sehari-hari yang santun - yang biasa loe pakai. kalo ada kata-kata yang tidak biasa dipakai dalam keseharian, biasakan mengucapkannya dan coba mengerti betul arti kata itu. lalu latihan lagi dan latihan lagi tanpa membaca pointers. karena itu biasakan sudah siap di depan kamera setengah jam sebelum live. waktu setengah jam itu bisa digunakan untuk latihan dan merevisi apa yang akan loe sampaikan...atau bahkan...kalo mau ambisius yah...hehehe...mengupdate data yang loe punya.

TEKNIS LIVE:

teknis ini khusus untuk reporter yang live yah.

1. koordinasi dengan kamera person soal blocking kamera. karena latar belakang loe, bisa menjadi bagian dari laporan loe.

cerita pengalaman live:

- di nias ceritanya mau live dengan latar belakang upaya tni mendistribusikan bantuan beras buat pengungsi di daerah terpencil. mereka mendistribusikannya melalui udara - pake heli. kita putuskan untuk live di lapangan yang dipakai sebagai tempat angkut beras ke heli. kita dapet info heli bakal ambil beras kurang lebih bersamaan dengan waktu kita live. dan benar saja...heli tiba 2 menit sebelum kita live. tapi 30 detik sebelum kita live helinya udah berangkat lagi. jadi latar belakang gua waktu itu adalah berupa lapangan bola yang kosong...hiks.

2. pastikan komunikasi dengan studio tersambung dengan baik 5-10 menit sebelum live. beri kesempatan studio men-cek kualitas audio loe. audio loe akan di-feed melalui wireless atau clip on yang tersambung ke kamera. tapi komunikasi dari studio ke kuping loe biasanya pake handphone..jadi BAWA HANDS FREE! selalu bawa hands free setiap kali liputan karena you never know - tiba-tiba loe memerlukannya. pastikan hp loe tersambung dengan telepon di studio 5 menit sebelum live. artinya...jika tidak juga dihubungi studi 5-10 menit sebelum live, teleponlah OE atau studio untuk memastikan komunikasi tersambung dengan baik.

jika karena satu dan lain hal komunikasi antara studio dengan loe terputus, koordinasi dengan kamera person - agar kamera person memberikan CUE ke loe saat harus mulai dengan laporannya. urut-urutannya kurang lebih sbb:

(ANCHOR)

HARIS...BAGAIMANA HASIL KEPUTUSAN SIDANG PARIPURNA D-P-R SORE INI?

(OE atau PD memberi CUE ke kuping KAMERA PERSON)

(KAMERA PERSON memberi CUE ke REPORTER)

(REPORTER AT LARGE)

RARA...SETELAH MELALUI PROSES VOTING/ D-P-R AKHIRNYA MEMUTUSKAN UNTUK MENGAJUKAN HAK ANGKET...

3. tutup setiap jawaban loe dengan menyebut nama ANCHOR-nya. contoh sbb:

(REPORTER AT LARGE)

SEHINGGA YANG BISA KITA LAKUKAN SAAT INI ADALAH MENUNGGU LANGKAH D-P-R SELANJUTNYA/ UNTUK MENINDAKLANJUTI KEPUTUSAN SIDANG PARIPURNA HARI INI...RARA///

4. saat pertanyaan terakhir sudah dijawab, tunggu sampai 10 detik dalam sikap sempurna (baris berbaris kaleeeee) sebelum mulai melepas hands free atau lainnya. karena bisa-bisa gerakan loe yang tidak sepantasnya muncul di layar bakalan nongol di layar tv. prinsip ini juga berlaku saat sebelum loe mulai dengan laporan loe...sikap sempurna dulu gitu - jangan pecicilan.

cerita pengalaman live:

- seorang reporter live melaporkan meninggalnya pak harto. saat anchor sudah memanggil namanya dan tampilan layar tv telah di-switch ke dirinya...si reporter terlihat sedang mendorong seseorang keluar dari frame kamera sebelum mengambil sikap sempurna dan mulai dengan laporannya. hehehe.
- kalo ini cerita legend...jeremy teti bocor di awal live sedang melet saat laporan live sebuah event olahraga.
- catharina davy dari RCTI tidak mendengar CUE dari studio sehingga pembicaraannya dengan kamera person yang masih mengatur blocking muncul di layar tv (alias bocor). Pembicaraannya kurang lebih seperti ini, "INI UDAH MULAI BELON SIH...JADI KURANG MUNDUR? MASAK MUSTI MUNDUR LAGI?". kemesraannya dengan kamera person itu pun memicu kecemburuan dari istri sang kamera person dan akhirnya sang kamera person terpaksa harus rela dicemberuti istrinya saat tiba di rumah.
- edwin nazir juga pernah bocor pecicilan waktu itu. wuakakakaka. piss men.

5. selalu koordinasikan pertanyaan dengan anchor atau OE. karena dengan begitu, semua jawaban dari pertanyaan anchor sudah disiapkan dengan baik. last minute pastikan pertanyaan dengan anchor. anchor pun kalo bisa memastikan pertanyaan dengan reporter - kalo-kalo reporter lupa nanya.

6. pastikan posisi kepala, tangan dan bahu natural. kepala kalo bisa jangan miring. tangan memegang kertas pointers. kalo bisa rileks karena kalo tidak bahu akan kaku.

CONTENT:

masalah konten sebenarnya tidak terlalu urgent untuk disampaikan saat ini. cuman sekedar membuka wawasan. di balik setiap laporan selalu ada pesan yang berusaha disampaikan. pesan apa yang bisa disampaikan? misalnya pesan bahwa 'saat ini upaya distribusi bantuan kemanusiaan tidak maksimal'. atau 'perjalanan masih panjang bagi keluarga munir untuk mencari keadilan'. atau 'kekhawatiran berbagai kalangan soal namru 2, muncul karena upaya kapitalisasi perusahaan farmasi untuk mencari obat bagi virus flu burung.". pesan bisa disampaikan pada jawaban pertanyaan terakhir sebagai catatan akhir reporter kepada anchor di studio. yang kini biasanya disebut 'reporter at large' - yah paling nggak di kantor lama disebutnya begitu. hehehe.

Oiya, satu lagi...pastikan datanya akurat. CEK DAN RICEK! hehehe. jangan kayak gua...berikut laporan gua waktu laporan live di depan pintu air manggarai:

KETINGGIAN AIR DI PINTU AIR MANGGARAI SAAT INI MENCAPAI 8 RATUS METER...(huh?)

Korlip usai laporan gua, langsung menghubungi untuk memberi selamat. begini katanya, "Dick head...laporan loe bagus banget, sumpah! 800 METER ITU KEDALAMAN LAUT TAUUUUKKKKKK!! kalo segitu ketinggian air kita udah pada tenggelam gila!"....(hiks)

Semoga bermanfaat.

Bhayu Sugarda

No comments: